Kolaborasi KEMENAG, BAZNAS, dan IPARI membuahkan aksi nyata pemberdayaan ekonomi bagi 45 muallaf

Kemenag, BAZNAS Kabupaten Mojokerto, dan IPARI Lakukan Pemberdayaan Ekonomi Muallaf

07/08/2025 | Shinta Lintang Nurillah

Mojokerto, 5 Agustus 2025 — Sebanyak 45 muallaf dari berbagai kecamatan di Kabupaten Mojokerto mengikuti kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Muallaf yang diselenggarakan atas kolaborasi Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto, Baznas Kabupaten Mojokerto, dan IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia). Acara berlangsung pada Selasa pagi, 5 Agustus 2025, bertempat di Aula Kemenag Kabupaten Mojokerto mulai pukul 08.00 WIB.

Kegiatan ini mengangkat tema pelatihan pembuatan keripik, pengemasan (packaging), dan strategi pemasaran (marketing), dengan tujuan membekali para muallaf agar mampu mandiri secara ekonomi melalui usaha produktif yang sederhana namun berkelanjutan.

 

Turut hadir dalam kegiatan ini:

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Mojokerto, H. Muttakin, Kasubag TU beserta para Kasi Kemenag, Ketua Baznas Kabupaten Mojokerto, Ketua IPARI Kabupaten Mojokerto, M. Sirojuddin,  Para penyuluh agama Islam se-Kabupaten Mojokerto. Dalam sambutannya, Kepala Kankemenag H. Muttakin menyampaikan apresiasi atas sinergi yang baik antar lembaga.

 

"Muallaf bukan hanya perlu pendampingan rohani, tetapi juga harus diberikan akses pemberdayaan ekonomi agar mereka bisa berdaya, mandiri, dan percaya diri dalam menjalani kehidupan barunya. Ini bagian dari bentuk pelayanan agama yang menyeluruh," tegasnya.

 

Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Mojokerto menekankan pentingnya kesinambungan program pemberdayaan.

 

"Baznas hadir bukan hanya untuk memberi bantuan sesaat, tapi mendampingi para muallaf agar memiliki keterampilan dan akses usaha. Kita ingin zakat benar-benar bisa mengangkat derajat mustahik menjadi muzakki," ujarnya.

 

Hal senada disampaikan Ketua IPARI, M. Sirojuddin, yang menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peran penyuluh agama dalam penguatan moderasi beragama dan kemandirian umat.

 

"Para penyuluh bukan hanya memberikan bimbingan agama, tetapi juga mendorong agar para muallaf ini bisa survive dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Pelatihan ini adalah salah satu bentuk nyata penguatan fungsi penyuluh," pungkasnya.

 

Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari pembinaan berkelanjutan, di mana para muallaf tak hanya dibina secara spiritual tetapi juga diberikan bekal keterampilan praktis guna meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

KABUPATEN MOJOKERTO

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12