Tim Monev Pemkab Mojokerto tinjau progres pembangunan pesantren untuk pastikan tepat sasaran.

BAZNAS Kabupaten Mojokerto sertai Pemkab Mojokerto Gelar Monitoring dan Evaluasi Bangunan Pondok Pesantren

20/10/2025 | Shinta Lintang Nurillah

Mojokerto — Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Bangunan Pondok Pesantren melaksanakan kegiatan peninjauan ke sejumlah pesantren penerima bantuan pembangunan pada Kamis (16/10/2025) dan Senin (20/10/2025).

    Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan progres pembangunan di lingkungan pondok pesantren berjalan sesuai rencana, tepat sasaran, dan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.

    Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Mojokerto, Tatang Mahendra, yang juga memimpin tim, menyampaikan bahwa kegiatan Monev merupakan bentuk tanggung jawab dan pengawasan pemerintah daerah terhadap program pembangunan pesantren.

“Pesantren adalah lembaga pendidikan yang berperan besar dalam pembentukan karakter bangsa. Karena itu, setiap bantuan pembangunan harus kita pastikan memberikan manfaat optimal bagi santri dan masyarakat sekitar,” ujarnya.

    Tim Monev terdiri dari berbagai unsur lintas OPD, antara lain Bagian Kesra, Dinas Pendidikan, Dinas PUPR, Bakesbangpol, DPMPTSP, DPRKP2, Satpol PP, Inspektorat, Bagian Hukum, Kantor Kemenag, FKPP, Baznas Kabupaten Mojokerto, serta unsur kecamatan dan ahli bangunan gedung.

    Pada Kamis, 16 Oktober 2025, tim melakukan monitoring di lima pondok pesantren wilayah Kecamatan Pacet, yaitu:

  1. Nurul Ummah – Jl. Tirtawening No. 2 Kembangbelor

  2. Sabilul Muttaqin – Dusun Piringwulung, Bendunganjati

  3. Fatchul Ulum – Jl. Moch. Sholeh 270 Pacet

  4. Riyadlul Jannah – Jl. KH. Hayam Wuruk 22 Pacet

  5. Thoriqul Ulum – Desa Sajen

    Sementara itu, pada Senin, 20 Oktober 2025, tim terbagi menjadi dua kelompok yang masing-masing memantau pesantren di Kecamatan Mojosari, Ngoro, dan Trawas, di antaranya:
Tim I: Ulumiyyah, Induk Mamba’ul Ulum, dan Hidayatul Hikmah (Mojosari)
Tim II: Masyithoh dan Sabilillah (Ngoro), serta An Nur Fatmah (Trawas)

    Ketua Baznas Kabupaten Mojokerto, Zamroni Ahmad, yang turut serta dalam tim, menegaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, Baznas, dan lembaga keagamaan.

“Pembangunan fisik pesantren tidak sekadar soal gedung, tapi juga upaya memperkuat ekosistem pendidikan keagamaan yang mandiri dan berdaya,” ungkapnya.

    Dari hasil pemantauan awal, sebagian besar pembangunan pondok pesantren menunjukkan progres yang baik dan sesuai spesifikasi. Tim juga memberikan beberapa rekomendasi teknis untuk penyempurnaan dan percepatan penyelesaian pekerjaan.

    Dengan kegiatan ini, diharapkan pembangunan sarana dan prasarana pesantren di Kabupaten Mojokerto semakin berkualitas, transparan, dan berkelanjutan demi mendukung peningkatan mutu pendidikan keagamaan di daerah.

 
 
KABUPATEN MOJOKERTO

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12